Serverless Computing vs Cloud Computing – Hi bret kali ini saya akan share ke kalian mengenai Serverless Computing vs Cloud Computing. Banyaknya istilah membuat Anda merasa bingung dan bertanya-tanya bagaimana membedakan satu konsep dari yang lain. Statistik menunjukkan bahwa orang tidak mengetahui istilah ini. Hanya satu dari empat pelanggan yang dapat menjelaskan secara menyeluruh perbedaan antara komputasi awan vs tanpa server.
Artikel ini akan mendefinisikan istilah dan menjelaskan secara singkat pengertian masing-masing.
Cloud Computing dan Fitur Utamanya
Mari kita mulai dengan mendefinisikan istilah cloud computing. Secara umum, frasa ini digunakan ketika kita berbicara tentang pusat data yang tersedia untuk banyak pengguna di seluruh Internet. Pada dasarnya, ini menghemat ruang hard drive komputer Anda karena menyimpan data melalui internet.
Lucunya, istilah ini bisa dijelaskan dengan berbagai cara oleh orang yang berbeda. Beberapa menggambarkannya sebagai layanan komputer yang dibeli, sementara yang lain melihatnya sebagai outsourcing IT. Namun, kita semua menggunakannya secara teratur meskipun sebagian besar dari kita tidak memikirkannya.
Misalnya, saat Anda menyiapkan dokumen melalui internet, atau menulis email berbasis web, atau mengetik kueri ke Google. Semua kasus ini adalah contoh cloud computing dan menunjukkan bahwa itu tidak dapat dihindari saat ini. Selain itu, ia memiliki banyak keuntungan karena membantu menurunkan biaya IT, skala lebih mudah, dan meningkatkan kelincahan.
Ada tiga jenis utama komputasi awan:
- IaaS
- PaaS
- SaaS
Nah, seperti yang Anda lihat, istilah ini tidak serumit kelihatannya. Tapi apa itu Serverless, dan bagaimana cara kerjanya?
Serverless Computing. Penjelasan Istilah
Serverless computing adalah jenis cloud computing. Ini memungkinkan pengembang membuat aplikasi lebih cepat karena mereka tidak perlu mengelola infrastruktur. Arsitektur seperti itu memiliki banyak manfaat karena:
- membantu meningkatkan produktivitas;
- membantu membawa produk ke pasar lebih cepat;
- membantu mengoptimalkan sumber daya;
- memungkinkan Anda tetap fokus pada hal-hal penting daripada mengelola atau berinteraksi dengan server
Selain itu, menghemat banyak uang karena Anda hanya membayar untuk sumber daya yang dikonsumsi.
Secara keseluruhan, serverless architecture memungkinkan Anda membuat proses pembuatan aplikasi lebih mudah. Pada dasarnya, semua yang harus Anda lakukan adalah mengembangkan beberapa fungsi tunggal. Pada saat yang sama, lapisan dan bagian yang mengelola fungsi disajikan dari sisi penyedia.
Cloud vs Serverless Computing. Kelebihan dan kekurangan
Nah, sekarang kita dapat mendefinisikan kedua istilah tersebut dan menjelaskan perbedaan utamanya. Dengan cloud computing, klien menjalankan aplikasi di pusat data modern tetapi dengan lebih banyak otomatisasi. Dalam hal ini, pelanggan perlu mengelola semua hal.
Di sisi lain, Serverless Computing membuat konsumen hanya peduli dengan kode. Klien tidak perlu mengelola OS atau middleware.
Mari kita lihat keuntungan dan kerugian utama dari kedua pendekatan:
Serverless Kelebihan dan Kekurangan
Seperti disebutkan di atas, jenis arsitektur ini cukup populer saat ini karena memiliki banyak kelebihan:
- automatic scaling
- no infrastructure to maintain
- reduced software complexity
- lower costs
- simplified back-end code
- quick deployment
Namun, ada beberapa kelemahan yang harus dipertimbangkan:
- security issues
- more complicated debugging
- privacy issues
Perlu juga dicatat bahwa terkadang migrasi ke arsitektur seperti itu bisa sangat mahal dan memakan waktu. Oleh karena itu, penting untuk memahami apakah reorganisasi seperti itu cocok untuk kasus Anda. Ide terbaik adalah menyewa konsultan profesional yang akan membantu Anda mengevaluasi kasus dan memberi Anda solusi yang sesuai.
Cloud Serverless Kelebihan dan Kekurangan
Solusi ini menjadi semakin populer, dan para ahli percaya bahwa tren ini hanya akan terus tumbuh. Ini cukup jelas karena bermanfaat bagi perusahaan menengah dan besar.
Ini memiliki banyak kelebihan:
- it provides almost unlimited storage
- makes it easy to backup and recover the information
- allows to customize options easily
- has affordable and reasonable prices
- lets you control the data
Tetapi bahkan dengan semua kelebihan ini, ada beberapa kelemahan yang mungkin mengecewakan pengguna:
- they can face some technical issues;
- vulnerability to external hack attacks;
- security issues;
- some workloads have special requirements and aren’t ready for the cloud
Seperti yang Anda lihat, arsitektur tanpa server dan komputasi awan memiliki pro dan kontra. Perbedaan utama adalah opsi pertama lebih murah dan memungkinkan Anda lebih fokus pada layanan daripada infrastruktur.
Ringkasan
Kesimpulannya, cloud computing semakin populer saat ini. Ini berkontribusi pada peningkatan berbagai jenis bisnis. Meskipun ada beberapa masalah yang mungkin dihadapi orang menggunakannya, kelebihannya lebih besar daripada kekurangannya. Dengan demikian, semakin banyak perusahaan yang tertarik pada bagaimana menerapkan solusi tersebut dan menghemat uang mereka.
Serverless architecture juga sesuai permintaan saat ini. Ini memungkinkan perusahaan fokus pada layanan dan produk mereka. Mereka tidak khawatir tentang infrastruktur dan menghemat uang karena mereka hanya membayar untuk hal-hal yang mereka gunakan.
Namun, jika Anda seorang pemula di bidang ini, ide terbaik adalah meminta bantuan profesional. Para ahli akan mengevaluasi kasus Anda dan menjelaskan solusi mana yang lebih cocok untuk Anda. Pastikan Anda memilih agen terpercaya dengan pengalaman bertahun-tahun di bidangnya.
Demikian artikel Serverless Computing vs Cloud Computing semoga bermanfaat bagi kalian, silahkan tinggalkan komentar pada tulisan ini bila ingin bertanya atau memberi masukan. Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat untuk Anda yang membaca, sampai bertemu di tulisan berikutnya. Terima Kasih.
